SEJINGGA UNGU

Aku merasa dunia ini aneh. Semakin aku berusaha mengerti, semakin aku tak mengerti. Bagaikan permainan monopoli yang menyimpan kejutan yang tak disangka-sangka.
Aku tak pernah membayangkan kehidupanku akan sepahit ini. Bukan kenyataan ini yang ku mau, bukan kenyataan ini yang ku harapkan. Aku ingin kehidupanku yang dulu. Kehidupanku yang sempurna, sesempurna pelangi yang melengkung di birunya langit.
Namun kini segalanya berubah. Semua kesempurnaan yang ku miliki seolah berbanding terbalik dengan kenyataan.
Sebenarnya sulit untuk menerima semua ini, tapi memang inilah kehidupan, terkadang apa yang ku impikan tak seindah dengan kenyataan. Dunia menyimpan bermilyar pelajaran, berjuta rahasia dan beribu misteri yang sulit dipecahkan oleh akal manusia.
Hidup itu berputar, laksana warna jingga di ufuk barat yang akan secepatnya digantikan ungu, dan warna ungu juga secepatnya akan digantikan jingga di pagi hari. Begitu seterusnya, sampai dunia ini sudah tak ada lagi pergantian siang dan malam.

---

Ketika pilihan menuntutku untuk memilih, ingin rasanya aku menjelajah waktu, meloncati masa yang tak terhingga kemudian berlari meninggalkan roda waktu yang ujungnya tak disangka.
Aku terpuruk, menangis seolah mengetuk pintu surga tapi Tuhan tak mendengarku.
Aku tau, seribu permohonanpun tak kan bisa merubah peristiwa yang sudah ditetapkan oleh-Nya.
Merubah takdir seperti halnya mendaki langit ke tujuh. Sebuah tempat yang tak ada satu manusiapun yang pernah menapakkan kaki diatasnya kecuali para Nabi yang sudah diizinkan Allah.

Dulu hampir setiap saat aku selalu berharap agar kamulah yang menjadi pendamping hidupku. Aku sangat yakin bahwa sayap-sayap cintamu mampu membawaku menyebrangi lautan keegoisan, menapaki jalan amarah, dan melindungiku dari terpaan badai kehidupan.Namun kini aku tak bisa berbuat apa-apa keetika rengkuhan tangan-tangan Tuhan telah meengubah semuanya. Takdir telah mengubah kita untuk berjalan tak satu haluan. Dan tentu saja aku tak akan menyalahkan takdir. Karena aku tau disinilah letak sari pati kehidupan.

Maka, disini aku hanya ingin berpesan satu hal : Jaga dan cintai dia. Jika memang kamu tak bisa mencintai dia, anggaplah dia adalah aku dan cintailah dia seperti kamu mencintaiku. Aku percaya, suatu hari nanti kamu pasti akan bisa mencintai dia seutuhnya.

---

Hidup adalah pilihan, dan kita dituntut memilih hal yang sulit, sementara hal yang terlihat sama itu terkadang berbeda dan hal yang terlihat berbeda itu terkadang sama.
Hari ini aku telah memilih dan aku berharap pilihanku ini adahal pilihan yang terbaik. Karena aku yakin, apabila kita ikhlas, kita akan bisa membuka tabir kehidupan, mengungkap makna kehidupan yang sebenarnya bahwa hidup itu berputar.
Tapi yakinlah, ketika ada satu pintu tertutup, akan ada satu pintu lain yang terbuka. Dan suatu saat nanti kamu akan mengerti betapa waktu mempunyai cara tersendiri untuk menenangkan sang jiwa.
Apapun yang terjadi, aku akan terus mencoretkan warna di atas kanvas kehidupanku, meski itu sulit dan menyakitkan.

Inilah SEJINGGA UNGU :)

2 komentar:

fadlia rahman mengatakan...

very nice :)

Unknown mengatakan...

Hehe makasih de :p

Posting Komentar