Tuhan Itu Adil :)

Sekian juta detik ku lalui tanpa kamu. Kamu yang dulu selalu ada. Yang selalu menumpahkan warna disetiap lembaran cerita dalam hari-hariku. Kini aku hanya menjadi aku, dan kamu hanya menjadi kamu. Ya. Aku dan kamu takkan pernah lagi menjadi kita. Kecuali salah satu benang merah milik kita telah ditakdirkan bersatu kembali di akhir cerita ini.

Janji? Kamu fikir aku melupakan janji itu? Huh... Dasar bodoh. Mana mungkin aku bisa melupakan hal yang menurutku penting. Penting? Haha tentu saja penting. Karena semua hal tentang kamu itu memang penting, untukku.

Tapi... Pernahkan sesekali saja kamu mengingatku? Mengingat kenangan kita misalnya? Ah. Aku tak yakin kamu melakukan hal yang sama seperti aku. Selalu merindukan kenangan kita.
Sebenarnya aku tak ingin seperti ini. Berlarut-larut dalam permainanmu. Bermain-main dengan bayanganmu.

Oh ya. Kini aku mengerti. Aku paham. Kamu hanya mempermainkanku. Membiarkan aku jatuh.
Aku tau, sebenarnya kamu tak lagi menginginkanku.
Apa salahku sampai kau tega menorehkan luka beruntun ini? :')

Masihkan kamu ingin memungkiri?
Maaf, aku terlalu mengenalmu. Aku terlalu terbiasa dengan gelagatmu.

Sampai kapan kamu akan terus begini? Sampai aku lelah?
Baiklah. Aku lelah.

Kini aku takkan lagi mencari kamu. Takkan lagi mengusikmu. Dan tentunya takkan lagi mengganggu kamu dan wanita yang menjadi penggantiku dihatimu.
Tapi kamu perlu tau, Tuhan itu adil :)

0 komentar:

Posting Komentar